Apakah dunia akan resesi?

Wednesday, December 13, 2006

Saham Semen Gresik Berpotensi Menguat

06/10/2006 02:13:25 WIB

JAKARTA, investordaily
Saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR) diperkirakan menguat kembali dalam perdagangan jangka pendek. Faktor fundamental dan teknis ikut mendorong pergerakan SMGR ke area positif.

“Saham ini layak dikoleksi, sebab secara fundamental maupun teknis masih menjanjikan,” kata analis PT Mega Capital Indonesia Ikhsan Binarto kepada Investor Daily di Jakarta, Kamis (5/10).

Pada perdagangan kemarin, SMGR terangkat Rp 450 ke level Rp 27.300. Volume saham berpindah tangan mencapai 181.000 saham senilai Rp 4,93 miliar, dengan frekuensi transaksi 53 kali.

Menurut Ikhsan, secara fundamental kinerja perseroan sektor semen tersebut cukup menjanjikan. Pada semester I 2006, pendapatan perseroan naik sebesar 20% dibanding periode sama tahun lalu. Laba bersih yang dibukukan di atas Rp 600 miliar, sedangkan volume penjualan semen pada semester I tahun ini mencapai 8 juta ton, tidak berbeda jauh dengan periode sama tahun lalu.

“Tahun ini, perusahaan menargetkan kenaikan laba bersih 10-20% dibanding 2005, karena ada efisiensi dan sinergi dengan anak perusahaan, selain kenaikan harga jual,” jelasnya.

Dia menambahkan, saat ini perseroan merupakan produsen semen terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 17,2 juta ton per tahun, penjualan 16,4 juta ton, dan menguasai 45% pangsa pasar semen di dalam negeri. “Earning per share (EPS) SMGR tahun ini diprediksi meningkat menjadi Rp 2.237 per saham, dari sebelumnya Rp 1.724 terdorong perbaikan kinerja perseroan,” kata dia. Valuasi saham ini juga murah, price to earning ratio (PER) 12,2 kali dan price to book value (PBV) 3,33 kali. Sedangkan, PER PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sudah 26,34 kali dan PBV 3,12 kali.

Lebih lanjut Ikhsan mengatakan, berdasarkan analisis teknis, SMGR masih berpeluang menguat kembali. Konfirmasi tersebut terlihat dari indikator relative strength index (RSI) 14 hari yang masih terdapat ruang untuk naik. “RSI tujuh hari juga menunjukkan pergerakan SMGR masih berada di teritori positif,” jelasnya.

Sementara itu, analis PT Phillip Securities Indonesia Mustafa Kamil menilai, harga SMGR diperkirakan kembali bergerak di area negatif seperti pada penutupan perdagangan kemarin. Konfirmasi tersebut terbaca dari indikator teknis, yaitu moving average convergence divergence (MACD) dan stochastic oscillator. “Kedua indikator itu menunjukkan posisi saham Semen Gresik sudah jenuh beli (overbought),” ujarnya.

Dia mengakui, apabila harga SMGR dalam waktu dekat mampu bertahan pada level support Rp 26.250 atau strong support Rp 25.000, SMGR dapat menuju Rp 30.000.

Hingga akhir Juni 2006, perseroan membukukan laba bersih Rp 663 miliar atau naik 106,5% dibanding periode sama tahun lalu Rp 321,21 miliar. Sedangkan pendapatan Semen Gresik tercatat sebesar Rp 4 triliun, atau meningkat dibanding periode sama 2005 sebesar Rp 3,27 triliun. Kenaikan pendapatan perseroan disebabkan penghematan dari sisi distribusi dan menurunnya biaya energi. Apalagi, produksi semen perseroan saat ini menggunakan bahan bakar batu bara.

Proyeksi Laba
Sementara itu, PT Semen Gresik Tbk memproyeksikan laba bersih 2006 naik sebesar 20% dibanding tahun sebelumnya Rp 1,02 triliun. Target tersebut didasarkan asumsi perbaikan pasar semen, seiring dengan mulai berjalannya proyek-proyek infrastruktur.

“Kami akan mempertahankan pangsa pasar sekitar 47% hingga akhir tahun ini, walaupun akan banyak pesaing di industri ini,” jelas Dwi Sutjipto, dirut Semen Gresik di Jakarta, belum lama ini.

Hingga Agustus 2006, penjualan Semen Gresik di pasar domestik mencapai 9,56 juta ton atau meningkat 1,7% dibanding periode sama 2005 sebesar 9,4 juta ton. Namun, penjualan ekspor hingga Agustus 2006 turun 27,5% dari 1,26 juta ton di tahun 2005 menjadi 916 ribu ton. Total penjualan semen perseroan hingga Agustus 2006 mencapai 10,48 juta ton atau turun 1,7% dibanding periode sama 2005 yang mencapai 10,66 juta ton.

Sementara itu, konsumsi semen nasional (domestik) hingga Agustus 2006 mencapai 20,41 juta ton atau turun 2,7% dibanding periode sama 2005. Konsumsi semen di Pulau Jawa turun paling besar (7,8%) dari 13,29 juta ton pada 2005 menjadi 12,25 juta ton. Sementara itu, konsumsi semen di luar Pulau Jawa meningkat cukup signifikan, antara lain terjadi di Pulau Sumatera (7,1%), Kalimantan (1,7%), Sulawesi (9,2%), Nusa Tenggara (1,1%), serta Maluku dan Papua (11,1%).

Rekomendasi
Ikhsan merekomendasikan beli saham Semen Gresik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang, karena prospek ke depan masih menjanjikan. “Support saham ini di level Rp 25.200 dan resistance pada Rp 28.000, dengan target harga Rp 32.000,” jelasnya. Sedangkan Mustafa menyarankan investor untuk wait and see SMGR dalam jangka pendek, karena masih dalam tren bearish. Namun, untuk jangka menengah dan panjang, dia merekomendasikan buy on weakness. “Support SMGR di level Rp 26.250/25.000 dan resistance Rp 28.700/30.000,” ujarnya. (asp)


Tips SMGR

Tren
Jangka pendek: menguat
Jangka menengah-panjang: menguat

Fundamental
Semester I 2006, laba bersih Rp 663,45 miliar
PER: 12,2 kali, PBV: 3,33 kali

Teknis
RSI 14 hari: menguat kembali
Stochastic oscillator: cenderung melemah
MACD: masih bearish

Rekomendasi
Ikhsan Binarto:
Jangka pendek: beli
Jangka menengah-panjang: beli
Support: Rp 25.200, resistance: Rp 28.000

Mustafa Kamil:
Jangka pendek: wait and see
Jangka menengah-panjang: buy on weakness
Support: Rp 26.250/25.000
resistance: Rp 28.700/30.000

No comments: