Apakah dunia akan resesi?

Saturday, December 16, 2006

IHSG Berpeluang Menguat

IHSG Berpeluang Menguat
Detik-com, 26 April 2006

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Rabu (26/4) diperkirakan menguat, melanjutkan kenaikan pada Selasa (25/4) sebesar 15,91 poin ke level 1.458,78. Menurut analis, besarnya minat beli investor dan sentimen bursa regional akan menjadi motor pergerakan indeks.

Analis Phillip Securities Mustafa Kamil mengemukakan, penguatan indeks masih bisa berlanjut ditopang oleh volume transaksi yang semakin besar. “Posisi beli yang masih kuat berpeluang mengangkat indeks hingga 10 poin hari ini,”jelasnya.

Dia menerangkan, setelah terjadi koreksi sehat, indeks akan kembali berayun pada rentang 1.460 hingga 1.470. Indeks pada hari ini diperkirakan bergerak pada area support pertama 1.450 dan kedua 1.435. Sementara resistance berada di posisi pertama 1.466 dan kedua 1.482.

Menurut Mustafa, tingginya harga minyak dunia akan berpengaruh dalam jangka panjang dan mendorong pergerakan harga saham sektor penyedia substitusi energi seperti biodisel. Dia merekomendasikan pembelian saham lapis kedua yang masih prospektif seperti UNSP. Selain itu, saham sektor telekomunikasi BTEL yang ditunjang pertumbuhan yang baik dan ISAT sebagai peralihan dari saham Telkom yang sudah jenuh beli (over bought).

Sementara itu, Arief Budisatria, analis Danasakti Sekuritas menilai, pergerakan indeks akan dipengaruhi faktor regional. Pasar dunia, lanjut dia, masih menunggu pengumuman pergerakan suku bunga The Fed. “Bila suku bunga The Fed kembali naik, pasar global bisa crash,” jelasnya.

Pada perdagangan hari ini, dia memperkirakan indeks akan bergerak di kisaran support dan resistance 1.437 dan 1.460. Pergerakan IHSG menurut Arief akan ditopang saham lapis kedua yang berpotensi naik secara teknikal seperti ISAT, BBCA, dan BMRI. Selain itu, saham consumer goods yang dinilai akan bertahan di tengah inflasi tinggi seperti INDF, MYOR, dan UNVR.

No comments: