Apakah dunia akan resesi?

Wednesday, December 13, 2006

Saham Semen Gresik Layak Koleksi

12/10/2006 22:04:00 WIB

JAKARTA, Investor Daily
Saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR) diperkirakan menguat kembali dalam waktu dekat, setelah pada perdagangan Rabu (11/10) ditutup terkoreksi. Faktor fundamental dan teknis yang menjanjikan, berpotensi mendorong pergerakan SMGR ke area positif.

“Saham ini layak dikoleksi,” kata analis PT Mega Capital Indonesia Ikhsan Binarto kepada Investor Daily di Jakarta, Kamis (5/10).

Pada perdagangan kemarin, SMGR terkoreksi Rp 250 ke posisi Rp 27.400. Volume transaksi saham berpindah tangan mencapai 262 ribu lembar senilai Rp 7,18 miliar, dengan frekuensi transaksi hanya 56 kali.

Menurut Ikhsan, berdasarkan analisis teknis, SMGR berpeluang menguat kembali setelah pada perdagangan kemarin ditutup di teritori negatif. Konfimasi tersebut ditunjukkan indikator relative strength index (RSI) 7 hari. “Walaupun mulai memasuki area overbought, SMGR masih memiliki ruang untuk naik,” jelasnya.

Dia menambahkan, indikator RSI 14 hari juga turut menunjukkan saham Semen Gresik berpotensi menguat untuk jangka pendek. “Dari indikator tersebut terlihat posisi saham Semen Gresik berada di area netral, dengan kecenderungan menguat,” ujarnya.

Lebih lanjut Ikhsan mengatakan, secara fundamental kinerja perseroan sektor semen tersebut cukup menjanjikan. Pada semester I 2006, Semen Gresik mencatat kenaikan pendapatan sebesar 20% dibanding periode sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih dibukukan di atas Rp 600 miliar.

“Pada 2006, perusahaan menargetkan kenaikan laba bersih 10-20% dibanding 2005, karena adanya efisiensi dan sinergi dengan anak perusahaan, serta kenaikan harga jual akibat naiknya harga BBM tahun lalu,” jelasnya.

Dia menambahkan, earning per share (EPS) SMGR tahun ini diprediksi meningkat menjadi Rp 2.237 per saham, dibanding sebelumnya Rp 1.724 per saham terdorong perbaikan kinerja perseroan. Valuasi saham ini juga murah, karena price to earning ratio (PER) 12,25 kali dan price to book value (PBV) 3,34 kali. Sedangkan PER PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sudah 25,81 kali, dengan PBV 3,06 kali,” ujarnya.

Sementara itu, analis PT Phillip Securities Indonesia Mustafa Kamil berpendapat, dari sisi teknis, indikator moving average convergence divergence (MACD) menunjukkan SMGR akan kembali terkoreksi, karena sudah memasuki area jenuh beli (overbought). “Konfirmasi tersebut juga terbaca dari indikator teknis lain seperti stochastic oscillator,” ujarnya.

Kendati demikian, dia mengakui, jika dalam waktu dekat harga SMGR mampu bertahan pada level support Rp 26.250, atau strong support Rp 25.000, saham Semen Gresik berpeluang menguat kembali menuju Rp 30.000. “Meski dari tren harian masih cenderung melemah, peluang kenaikan bisa terjadi, apabila strong support dilevel Rp 25.000 tidak terlewati,” tegasnya.

Rekomendasi

Ikhsan merekomendasikan beli saham Semen Gresik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang, karena prospek ke depan masih menjanjikan. “Support saham ini di level Rp 25.200 dan resistance pada Rp 28.000, dengan target harga Rp 32.000,” jelasnya. Sedangkan Mustafa merekomendasikan wait and see SMGR untuk jangka pendek, karena masih dalam tren bearish dan rawan aksi ambil untung (profit taking). Namun, untuk jangka menengah dan panjang, dia merekomendasikan buy on weakness, seiring inflasi dan suku bunga yang cenderung turun. “Support saham semen ini Rp 26.250/25.000 dan resistance Rp 28.850/30.000,” ujarnya. (asp)

No comments: