Saham Semen Gresik Konsolidasi
News, From the Media
Jumat, Januari 13, 2006
Saham Semen Gresik Konsolidasi
www.investorindonesia.com, Laporan, Jumat, 13 Januari 2006, 00:09 WIB
Saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR) akan konsolidasi dalam jangka pendek, karena harga sudah naik tinggi. Namun, maraknya proyek infrastruktur berpotensi menopang kinerja perseroan, sehingga harga tetap menguat.
Rencana membangun pabrik baru untuk memenuhi permintaan semen akan berdampak positif pada saham semen tersebut, kata analis PT Aneka Arthanusa Sekurindo Teguh Ramadani kepada Investor Daily di Jakarta, Kamis (12/1).
Pada perdagangan kemarin, saham SMGR menguat Rp 450 ke level Rp 19.950. Volume transaksi saham berpindahtangan mencapai 1,18 juta lot saham senilai Rp 23,73 miliar, dengan frekuensi transaksi yang dibukukan 311 kali.
Menurut Teguh, berdasarkan kajian teknis, SMGR berpotensi konsolidasi sebelum melanjutkan penguatan. Saham ini sudah naik signifikan, jelasnya.
Dia mengakui, indikator teknis candle stick menunjukkan adanya peluang bagi saham Semen Gresik untuk menguat kembali dalam jangka pendek. Saham SMGR masih berada di area positif sejak awal pekan lalu, kata dia.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan, secara fundamental kinerja produsen semen tersebut cukup menggembirakan. Laba bersih perseroan hingga 30 September 2005 mencapai Rp 706 miliar, atau sudah melewati perolehan Desember 2004 Rp 521 miliar. Tahun ini, laba diperkirakan masih positif seiring maraknya proyek-proyek infrastruktur, imbuhnya.
Ia mengatakan, earning per share (EPS) SMGR pada 2005 diprediksi meningkat positif seperti kinerja perseroan, yaitu dapat mencapai Rp 1.600-an per lembar saham. Sedangkan EPS tahun sebelumnya hanya terbukukan Rp 878. Apalagi, valuasi saham ini masih murah, karena price to earning ratio (PER) baru 11,27 kali dan price to book value (PBV) 2,8 kali, jelasnya.
Sementara itu, PER PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) sudah 16 kali dengan PBV 2,2 kali.
Analis PT Phillip Securities Indonesia Mustafa Kamil menilai, secara teknis saham Semen Gresik berpotensi terkoreksi untuk jangka pendek. Pola stalled yang mengisyaratkan adanya tekanan jual juga akan muncul. Apalagi, SMGR sudah naik tajam dengan volume yang lebih kecil dibanding perdagangan sebelumnya, tegasnya.
2006, Laba Rp 1 Triliun
Sementara itu, manajemen Semen Gresik pada 2006 menargetkan kenaikan laba bersih 10-15% menjadi Rp 1 triliun dibanding perolehan tahun sebelumnya. Pertumbuhan keuntungan itu didorong oleh kenaikan harga semen dan efisiensi internal. Sedangkan pada 2005, produsen semen itu optimistis mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 800-900 miliar.
Sekretaris Perusahaan Semen Gresik Agung Wiharto mengungkapkan, kenaikan harga semen secara bertahap hingga mencapai 20% membuat perusahaan pada kuartal III/2005 mampu melampaui target laba bersih di awal tahun. Target laba bersih 2005 awalnya hanya sebesar Rp 675 miliar. Namun, di kuartal III/2005 kami sudah mencapai Rp 700 miliar, sehingga target direvisi menjadi Rp 800-900 miliar, ujarnya.
Selain kenaikan harga, lanjut dia, efisiensi produksi juga menyumbang kenaikan laba. Efisiensi yang dilakukan meliputi pemeliharaan dan penggunaan energi batubara untuk produksi. Menurut dia, penggunaan batubara yang mencapai 16-18% dari biaya produksi masih cukup efisien untuk industri semen.
Agung juga mengungkapkan, pada 2006, Semen Gresik menyiapkan dana sekitar Rp 700 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Dana tersebut akan digunakan untuk pembiayaan rutin dan pembangunan pabrik baru. Penambahan pabrik baru akan menambah kapasitas produksi sekitar 2,3-2,5 juta ton per tahun.
Selain dari capex, kekurangan biaya pembangunan pabrik akan ditutupi dengan dua alternatif pembiayaan, antara lain meminjam pada bank atau menerbitkan obligasi. Per 30 September 2005, Semen Gresik mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 5,47 triliun atau meningkat sekitar 21% dibanding periode sama 2004 Rp 4,51 triliun.
Volume penjualan perseroan tumbuh 5,6% menjadi 12,29 juta ton dari 11,64 juta ton, yang meliputi volume penjualan di pasar domestik 10,83 juta ton dari sebelumnya 10,03 juta ton atau meningkat sekitar 8,0%, serta volume ekspor 1,46 juta ton dari 1,61 juta ton.
Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, laba bersih perusahaan semen terbesar di Indonesia itu meningkat 90,1% menjadi Rp 706,37 miliar dari Rp 369,96 miliar per triwulan III 2004.
Rekomendasi
Teguh merekomendasikan wait and see saham Semen Gresik untuk jangka pendek. Namun, untuk menengah maupun panjang, dia menyarankan buy on weakness. Support pertama saham SMGR Rp 19.500 dan kedua Rp 19.000. Sedangkan resistance pertama Rp 20.400 dan kedua Rp 20.800, jelasnya.c Mustafa menyarankan investor untuk ambil untung (take profit) SMGR untuk jangka pendek, sebab tekanan jual akan menyertai pergerakannya. Support pertama Rp 18.400 dan kedua Rp 17.950. Sedangkan resistance pertama pada Rp 20.250 dan kedua 21.400, ujarnya. (asp)
Tips SMGR
Tren
Jangka pendek: konsolidasi Jangka menengah-panjang: menguat
Fundamental
Per September 2005, laba bersih naik 90,1% jadi Rp 706,37 miliar
PER: 11,27 kali, PBV: 2,8 kali
Teknis
Pola stalled: akan terkoreksi
Candle stick: menguat kembali
Rekomendasi
Mustafa Kamil:
Jangka pendek: take profit
Support: pertama Rp 18.400, kedua Rp 17.950
Resistance: pertama Rp 20.250, kedua Rp 21.400
Teguh Ramadani:
Jangka pendek: wait and see
Jangka menengah-panjang: buy on weakness
Support: pertama Rp 19.500, kedua Rp 19.000
Resistance: pertama Rp 20.400, kedua Rp 20.800
Posted by : Tahmid Harnadi
No comments:
Post a Comment